Saturday, 9 May 2020

Analisis PBO BAB III ALAT PERMODELAN SISTEM


Ada beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu :
·       SYSTEM PROCEDURE DIAGRAM (FLOWMAP)
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure Diagram menggunakan simbol – simbol sebagai berikut :


Aturan Membuat Flowmap
Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programmer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
Ø   Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Ø  Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
Ø    Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
Ø  Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
Ø    Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
Ø  Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati – hati.
Ø  Percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan system.

·       ENTITY RELATIONAL DIAGRAM (ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susuanan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan obyek data dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Di sampng itu Model ER ini merupakan salah stau alat untuk perancangan dalam basis data.
Ø  Komponen Komponen ERD

Ø  Derajat Relationship 
a)  Unary (Derajat Satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b)  Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
c)  Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

Ø  Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis – jenis Cardinality Rasio:
a.  Satu ke satu (One to one) 1:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu atau hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Satu ke banyak (One to many) 1:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak atau setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c.  Banyak ke satu (Many to one) M:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
d.   Banyak ke banyak (Many to many) M:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak atau Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Ø  Langkah – langkah membuat ERD
a)    Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity ynag terlibat
b)    Menentukan atribut – atribut key dari masing – masing entity
c)  Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign – keynya
d)    Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
e)    Melengkapi himpunan relasi dengan atribut – atribut yang bukan kunci (non key)
Ø  Contoh kasus
Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.


NORMALISASI
Adalah proses pengelompoan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file  untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Jenis – jenis key :
1.    Super Key : merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik.
2.    Candidate Key : kumpulan atribut minimal yang membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik.
3.    Alnternative key :candidate key yang tidak dijadikan primary key.
Langkah – langkah pembentukan normalisasi
1.    Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak adakeharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
2.    Bentuk Normal Satu (1 NF)
Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang automatic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3.    Bentuk Normal Dua (2 NF)
Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.
4.    Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Yaitu bila relasi merupakan 2 NF  dan tidak tergantung secara transitif pada primary key.

·         Unified Modelling Language ( UML )
UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.
Tujuan atau fungsi dari penggunaan UML
®  Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.
®    Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan.
® Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk saling menukar model secara mudah.
® Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program.
® Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (software) saja.
® Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.
Jenis-Jenis diagram UML 
a.    Use case diagram
Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya.
b.    Activity Diagram
Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.
c.    Sequence diagram
Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.
d.    Class diagram
Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.
e.    State diagram
State diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada sistem.


1 comment: