Tuesday, 12 February 2019

BAB XI IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi Sistem yaitu tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Langkah-langkah pada tahap implementasi sistem
1.    Menetapkan Rencana Implementasi : Adalah untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu organisasi.
2.    Melakukan Kegiatan Implementasi
Ada 5 kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu :
a.    Pemilihan dan Pelatihan Personil
Personil-personil yang terlibat di dalam sistem informasi adalah:
                Tugas-tugas Input-Output Data : Personil-personil yang terlibat dalam menangani pemasukan data dan distribusi dari output.
                Tugas-tugas Operasi : Personil-personil yang menangani jalannya operasi pengolahan data yang tidak terlibat secara langsung dengan tugas I/O.
                Tugas-tugas Pemrograman : Personil-personil yang menulis program-program komputer.
                Tugas-tugas Analis Sistem : Personil-personil yang akan mengembangkan sistem.
                Pelatihan (Training) : Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat & menjaga sistem.
                Pendidikan (Education) : Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang membutukan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
Pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja dari sistem dan bagaimana cara mengoperasikan sistem.
b.    Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan Lunak 
Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi : AC untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, penyediaan alat telekomunikasi, dll.
c.    Pemrograman dan Pengetesan Program
Pemrograman adalah kegiatan menulis kode program yang akan diproses oleh komputer. Setelah programmer selesai membuat program yang sesuai dengan desain sistem yang telah dibuat oleh  sistem analis dan sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan.
d.    Pengetesan Sistem
Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
e.    Konversi Sistem
Merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
Teknik Konversi Sistem  yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem baru adalah :
1)    Konversi Langsung (CUT OVER)
Pada teknik konversi  langsung ini, sistem yang lama dihentikan sama sekali, dan sistem yang baru mulai dioperasikan.
Keuntungan :
•    Teknik konversi ini, baik dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar
•    Biaya konversi sistem yang harus dikeluarkan tidak terlalu mahal
Kerugian :
Mempunyai resiko kegagalan yang tinggi, jika sistem yang baru GAGAL dioperasikan pada waktunya.

2)    Konversi Paralel (PARALEL RUN)
Teknik konversi paralel run ini dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru, bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode tertentu.
Keuntungan : Menyediakan PROTEKSI yang tinggi kepada pihak manajemen terhadap kegagalan dari sistem baru.
Kerugian : Biaya konversi sistem yang harus dikeluarkan cukup besar & mahal

3)    Konversi Percontohan (PILOT APPROACH)
Teknik konversi ini biasanya dilakukan, apabila beberapa sistem yang sejenis akan diterapkan di beberapa area yang terpisah
Keuntungan
         Resiko kegagalan sistem hanya terletak pada area tertentu saja
         Kesalahan yang terjadi pada sistem yang baru dapat diperbaiki terlebih  dahulu, sehingga kesalahan tidak terjadi pada area yang lain
         Personil di area lain dapat dilatih di area percontohan di dalam situasi yang nyata
Kerugian : Proses konversi sistem menjadi sangat lama, karena harus melakukan proses UJICOBA sistem dalam suatu area tertentu.

4)    Konversi Bertahap (PHASE IN CONVERTION)
Teknik konversi ini dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut.
Keuntungan : Memperkecil bentuk kesalahan yang akan terjadi dalam sistem yang baru, karena dilakukan secara bertahap.
Kerugian : Waktu yang dibutuhkan untuk konversi sistem baru cukup lama, karena prosesnya dilakukan secara bertahap.

3.    Tindak Lanjut Implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada  pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka    waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

BAB X SELEKSI SISTEM


Seleksi Sistem adalah tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem informasi.
·         Penyedia Teknologi
1.    Pabrik Perangkat Keras -> perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri. Contoh: IBM Corporation.
2.    Pabrik Perangkat Lunak -> perusahaan yang memproduksi perangkat lunak sendiri dapat berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh: Microsoft Corporation.
3.    OEM singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM adalah penjual yang membeli dari perusahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai nilai gunanya dan menjual kembali secara eceran.
4.    Kontraktor Program Mandiri (Independent Program Contractor) -> orang yg akan menuliskan program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai programmer di luar perusahaan pemakai program.
5.    Biro Jasa (Service Bureaus) -> perusahaan jasa yg menyediakan jasa pengolahan data untuk beberapa perusahaan langganannya.
6.    Dealer -> penyedia jasa dan produk yg biasanya hanya menawarkan satu macam merk tertentu saja.
7.    Toko Komputer.

·         Langkah – langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem
Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai berikut:
1.    Memilih penyedia teknologi
2.    Meminta proposal dari penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar penilaian untuk penyedia teknologi yg paling tepat.
3.    Menyaring penjual.
4.    Hanya proposal yg memenuhi syarat saja yg akan dievaluasi, untuk menentukan  penjual mana yg memenuhi syarat.
5.    Mengevaluasi penjual yg lolos saringan. Proposal yg telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yg lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yg direkomendasi.
6.    Membuat kontrak. Setelah semua proposal yg memenuhi syarat telah dievaluasi dan telah didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu diberikan kepada manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang menjadi pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perlu dibuat. Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yg bersalah jika terjadi perselisihan di kemudian hari dan tindakan apa saja yg harus dilakukan.

BAB IX PERANGKAT PERMODELAN


Ada beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu :
   ·    SYSTEM PROCEDURE DIAGRAM (FLOWMAP)
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure Diagram menggunakan simbol – simbol sebagai berikut :
Aturan Membuat Flowmap
Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programmer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
Ø  Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Ø  Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
Ø  Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
Ø  Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
Ø  Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
Ø  Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati – hati.
Ø  Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan system.

   ·    ENTITY RELATIONAL DIAGRAM (ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susuanan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan obyek data dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Di sampng itu Model ER ini merupakan salah stau alat untuk perancangan dalam basis data.
Ø  Komponen Komponen ERD
Ø  Derajat Relationship
a)    Unary (Derajat Satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b)    Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
c)    Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

Ø  Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis – jenis Cardinality Rasio:
a.    Satu ke satu (One to one) 1:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu atau hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b.    Satu ke banyak (One to many) 1:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak atau setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c.    Banyak ke satu (Many to one) M:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
d.    Banyak ke banyak (Many to many) M:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak atau Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Ø  Langkah – langkah membuat ERD
a)    Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity ynag terlibat
b)    Menentukan atribut – atribut key dari masing – masing entity
c)    Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign – keynya
d)    Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
e)    Melengkapi himpunan relasi dengan atribut – atribut yang bukan kunci (non key)
Ø  Contoh kasus
Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.

   ·    NORMALISASI
Adalah proses pengelompoan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file  untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Jenis – jenis key :
1.    Super Key : merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik.
2.    Candidate Key : merupakan kumpulan atribut minimal yang membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik.
3.    Alnternative key :candidate key yang tidak dijadikan primary key.

Langkah – langkah pembentukan normalisasi
1.    Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak adakeharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
2.    Bentuk Normal Satu (1 NF)
Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang automatic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3.    Bentuk Normal Dua (2 NF)
Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.
4.    Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Yaitu bila relasi merupakan 2 NF  dan tidak tergantung secara transitif pada primary key


Wednesday, 6 February 2019

LATIHAN SOAL BAB VIII DESAIN SISTEM SECARA TERINCI


        1.  Buatlah menu pada
a.       Sistem informasi akademik bagi nim Ganjil
b.      Sistem informasi PMB bagi nim Genap
        2.  Buatlah Komponen instruksi dengan menggunakan algoritma Flowchart
a.       Menentukan bilangan ganjil genap
b.      Menentukan kelulusan mahasiswa, jika Mahasiswa mendapatkan nilai >70 keterangan “LULUS”, jika Mahasiswa mendapatkan nilai <70 Keterangan ‘TIDAK LULUS”
c.       Menghitung nilai akhir dengan ketentuan
·         Inputan NIM, Nama
·         Inputan kehadiran mahasiswa, nilai tugas, UTS, UAS.
·         Rumus Nilai Akhir ( kehadiran * 0,05) + (Tugas * 0,25) + (Kuis * 0,25) + (Uts + 0,25) + (UAS*0,30)
·         Tampilan Nilai akhir.



       1. Sistem informasi akademik bagi nim Ganjil

Tampilan Menu Login

Tampilam Menu Beranda

Tampilan Menu Mahasiswa

Tampilan menu Dosen

Menu Transaksi

Menu Laporan


2. Flowchart
Flowchart mencari ganjil genap


Flowchart Menentukan Kelulusan

Flowchart Menentukan Nilai Akhir