Implementasi Sistem
yaitu tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Langkah-langkah pada tahap implementasi sistem
1. Menetapkan Rencana Implementasi : Adalah untuk
mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada
suatu organisasi.
2. Melakukan Kegiatan Implementasi
Ada 5 kegiatan yang dilakukan pada
langkah ini yaitu :
a. Pemilihan dan Pelatihan Personil
Personil-personil yang terlibat di
dalam sistem informasi adalah:
•
Tugas-tugas
Input-Output Data : Personil-personil yang terlibat dalam menangani pemasukan
data dan distribusi dari output.
•
Tugas-tugas
Operasi : Personil-personil yang menangani jalannya operasi pengolahan data
yang tidak terlibat secara langsung dengan tugas I/O.
•
Tugas-tugas
Pemrograman : Personil-personil yang menulis program-program komputer.
•
Tugas-tugas
Analis Sistem : Personil-personil yang akan mengembangkan sistem.
•
Pelatihan
(Training) : Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil
yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas
mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat &
menjaga sistem.
•
Pendidikan
(Education) : Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka
yang membutukan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
Pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja
dari sistem dan bagaimana cara mengoperasikan sistem.
b. Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan
Lunak
Sistem komputer yang besar
membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan
fisik ini meliputi : AC untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan yang
cukup, pendeteksi kebakaran, penyediaan alat telekomunikasi, dll.
c. Pemrograman dan Pengetesan Program
Pemrograman adalah kegiatan menulis
kode program yang akan diproses oleh komputer. Setelah programmer selesai
membuat program yang sesuai dengan desain sistem yang telah dibuat oleh sistem analis dan sebelum program diterapkan,
maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab
itu program harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan.
d. Pengetesan Sistem
Kegiatan ini dilakukan untuk
memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem telah berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan.
e. Konversi Sistem
Merupakan proses untuk meletakkan
sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
Teknik Konversi Sistem yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan sistem baru adalah :
1) Konversi Langsung (CUT OVER)
Pada teknik konversi langsung ini, sistem yang lama dihentikan
sama sekali, dan sistem yang baru mulai dioperasikan.
Keuntungan
:
•
Teknik konversi ini, baik dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu
besar
•
Biaya konversi sistem yang harus dikeluarkan tidak terlalu mahal
Kerugian
:
Mempunyai resiko kegagalan yang
tinggi, jika sistem yang baru GAGAL dioperasikan pada waktunya.
2) Konversi Paralel (PARALEL RUN)
Teknik konversi paralel run ini
dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru, bersama-sama dengan sistem
yang lama selama satu periode tertentu.
Keuntungan
: Menyediakan PROTEKSI
yang tinggi kepada pihak manajemen terhadap kegagalan dari sistem baru.
Kerugian
: Biaya konversi sistem
yang harus dikeluarkan cukup besar & mahal
3) Konversi Percontohan (PILOT APPROACH)
Teknik konversi ini biasanya
dilakukan, apabila beberapa sistem yang sejenis akan diterapkan di beberapa
area yang terpisah
Keuntungan
•
Resiko
kegagalan sistem hanya terletak pada area tertentu saja
•
Kesalahan
yang terjadi pada sistem yang baru dapat diperbaiki terlebih dahulu, sehingga kesalahan tidak terjadi pada
area yang lain
•
Personil
di area lain dapat dilatih di area percontohan di dalam situasi yang nyata
Kerugian
: Proses konversi sistem
menjadi sangat lama, karena harus melakukan proses UJICOBA sistem dalam suatu
area tertentu.
4) Konversi Bertahap (PHASE IN CONVERTION)
Teknik konversi ini dilakukan
dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang berbeda secara urut.
Keuntungan
: Memperkecil bentuk
kesalahan yang akan terjadi dalam sistem yang baru, karena dilakukan secara
bertahap.
Kerugian
: Waktu yang dibutuhkan
untuk konversi sistem baru cukup lama, karena prosesnya dilakukan secara
bertahap.
3. Tindak Lanjut Implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut
berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu
melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan
pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya
digunakan data test/semu, tapi pada
pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam
jangka waktu tertentu yang dilakukan
oleh analis sistem bersama-sama dengan user.