Friday, 30 November 2018

TUGAS SISTEM INFORMASI BAB III DAN BAB IV

SOAL
1.    Jelaskan apa yang dimaksud kebijakan sistem dan jelaskan pula faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam kebijakan sistem
2.    Jelaskan langkah – langkah di dalam perencanaan sistem
·         Merencanakan proyek – proyek sistem
·         Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan di kembangkan.
·         Mendefinisikan proyek – proyek sistem yang akan di kembangkan
3.    Sebutkan proyek – proyek sistem informasi yang dibuat Universitas Muhammadiyah Cirebon, beserta ruang lingkupnya masing – masing.
4.    Jelaskan apa yang dimaksud study kelayakan dan jelaskan faktor faktor yang perlu dinilai dalam studi kelayakan tersebut
5.    Sebutkan langkah – langkah didalam analisa sistem.


PENYELESAIAN
1.    Kebijakan sistem (systems policy) merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Kebijakan sistem itu sendiri antara lain dilakukan oleh management puncak, mengembangkan suatu sistem informasi, menyediakan manajemen dengan informasi yang cukup, meningkatkan produktifitas karyawan.
Faktor yang memperngaruhi kebijakan sistem antara lain Waktu, Sumber Daya Manusia
2.    Langkah – langkah dalam perencanaa system
a.    Merencanakan proyek-proyek system
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
·         Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
·         Mengidentifikasi proyek-proyek system
·         Menetapkan sasaran proyek-proyek system
·         Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang berlaku)
·         Menetukan prioritas proyek-proyek system
·         Membuat laporan perencanaan system
·         Meminta persetujuan manajemen

b.    Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Persiapan ini meliputi :
·         Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan
·         yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)
·         Mengumumkan proyek pengembangan system

c.    Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
d.    Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk dikembangkan.
Tahapan yang dilakukan yaitu :
·         Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek system
·         Melakukan studi kelayakan
·         Menilai kelayakan proyek system
·         Membuat usulan proyek system
·         Meminta persetujuan manajemen
3.    Proyek – proyek sistem informasi yang dibuat Universitas Muhammadiyah Cirebon beserta ruang lingkupnya
a.    Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
Ruang lingkup sistem informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan informasi tentang program study yang ada di UMC, biaya Administrasi awal, fasilitas -  fasilitas kampus, dan Prosedur pendaftaran calon mahasiswa baru sampai diterima sebagai mahasiwa baru.

b.    Sistem Informasi Akademik
Ruang lingkup ini yakni mengembangkan sistem informasi manajemen perkuliahan untuk laporan absensi dosen, pengolahan data untuk laporan silabus perkuliahan, laporan satuan acara perkuliahan, jadwal kuliah dan monitoring perkuliahan.

c.    Sistem Informasi Pengelola
Identitas Kampus, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.

d.    Sistem informasi aplikasi berbasis android ( SIMAKU)
Mengisi KRS online, melihat KRS hasil transaksi krs yang telah dilakukan, melihat hasil kuliah per semester. Melihat tagihan / pembayaran perkuliahan.


4.    Studi kelayakan Sistem Informasi adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek system informasi atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Faktor kelayakan harus meliputi kriteria berikut ini:
·    Kelayakan Teknik /Technical Feasibility
·    Kelayakan Ekonomi/Economic Feasibility
·    Kelayakan Hukum/Legal feasibility
·    Kelayakan Operasional/Operational Feasibility
·    Kelayakan Jadwal/Schedule Feasibility

5.    Langkah – langkah didalam analisa sistem
·         Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
·         Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
·         Analyze, yaitu menganalisis sistem.
·         Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.



TUGAS SISTEM INFORMASI BAB I


  1. Sebutkan definisi dari Sistem, Data, Informasi, Dan Sistem Informasi.
  2. Sebutkan apa yang dimaksud dengan karakteristik system dan sebutkan karakteristik system tersebut masing – masing.
  3. Jelaskan apa yang merupakan klasifikasi system dan berikan contohnya masing masing.
  4. Sebutkan pengertian dari data, dan informasi, serta berikan contoh penggunaan data dan informasi – informasi apa saja yang dihasilkan pada : 

    • System informasi akademik di UMC, 
    • System informasi penjualan di toserba yogya junction kota Cirebon,
    • Pelayanan di RS.Permata Cirebon 

     5. Jelaskan perbedaan kualitas dan nilai informasi di pandang dari mutu informasi

  • PENYELESAIAN 
  1. System adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling   berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau  untuk melakukan suatu sasaran tertentu. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya, dan masih memperlukan adanya pengolahan. Data dapat berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, atau simbol-simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek kejadian atau suatu konsep. Sumber ( https://bit.ly/2yo8QzC ). informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sumber( https://bit.ly/2OFWU6E ). sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat kumpulan informasi berdasarkan keterkaitan terhadap operasional suatu organisasi atau instansi dan digunakan untuk mengambil keputusan tertentu. Sumber ( https://bit.ly/2OG2PbB ).
  2. Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, mengolah dan sasaran.
  3. Macam – macam karakter system antara lain : Komponen Sistem (Components),  Batas Sistem (Boundary), Lingkungan Luar Sistem (Environments), Penghubung Sistem (Interface), Masukan Sistem (Input), Keluaran Sistem (Output), Pengelolaan Sistem (Process), Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal) Sumber ( https://bit.ly/2EBvuKh )
  4. Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sumber ( https://bit.ly/2ysNd1g ) Data adalah nilai yang mendeskripsikan dari suatu objek atau kejadian, sedangkan informasi adalah data yang disimpan diolah atau di transmisikan, contoh data dan informasi yang dihasilkan pada :
  • System informasi akademik Universitas Muhammadiyah Cirebon  : System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data – data mahasiswa   seperti profil mahasiswa, nilai yang sudah di dapat dan lain sebagainya.   Dengan adanya system informasakademik ini, memudahkan admin untuk   mencari data mahasiswa secara cepat, karena data tersusun secara rapi dan efektif.
  • System informasi penjualan di Toserba Yogya Junction Kota Cirebon : System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data stok barang yang   ada di tempat dan barang apa saja yang hampir habis, sehingga dapat   meminimalisir kekosongan barang atau kekurangan barang.
  • System informasi pelayanan di RS Permata Cirebon : System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data pasien, waktu pasien check in maupun check out, menampilan fasilitas – fasilitas rumah sakitdan lain-lain yang berhubungan dengan aktifitas pelayanan rumah sakit
   5.  Perbedaan Kualitas dan nilai informasi di pandang dari mutu informasi.
Kualitas Informasi
Kualitas Suatu Informasi (Quality Of Information) sangat di pengaruhi dan di tentukan oleh 3 hal yaitu :
Ø  Akurat (accurate)
Ø  Tepat Waktu (Timeliness)
Ø  Relevan (relevance).
Nilai Informasi
Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater (Davis, 1999: 58—59) berikut.
Ø  Accesibility
Ø  Luas dan lengkapnya (comprehensiveness)
Ø  Ketelitian (accuracy)
Ø  Kecocokan (appropriateness)
Ø  Ketepatan waktu (timeliness).
Ø  Kejelasan (clarify)
Ø  Keluwesan (flexibility)
Ø  Dapat dibuktikan (verifiability)
Ø  Tidak ada prasangka (freedom from bias)
Ø  Dapat diukur (quantifiable)






Wednesday, 28 November 2018

BAB V TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dalam penelitian sosial ada berbagai macam. Pada dasarnya, riset kuantitatif berbeda dengan riset kualitatif dalam proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan umumnya tidak hanya satu, melainkan kombinasi beberapa cara. Hal ini dilakukan untuk menunjang kualitas penelitian. Namun demikian, bukan berarti semakin banyak teknik pengumpulan data yang diterapkan, penelitian semakin berkualitas. Riset kuantitatif misalnya, pengumpulan data menggunakan data set yang sudah tersedia umum dilakukan. Bukan berarti data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri lebih berkualitas, membeli data set yang dimiliki oleh institusi yang kredibel tentu menunjukkan kualitas itu sendiri.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: interview (wawancata), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), selanjutnya disini kita akan menjelaskan satu per satu dari ketiga cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data.

A.   Wawancara
Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional. Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi. Meskipun e-mail dapat digunakan untuk menyiapkan orang yang diwawancarai dengan memberi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan temuan, namun akan lebih baik bila wawancara dijalankan secara personal bukan elektronis.

Lima langkah persiapan wawancara :
Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang Website perusahaan. Laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik. 

Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda tanayakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.

Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutusakan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orangorang terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem.

Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.

Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara :

1.    Pertanyaan Terbuka ( Open – Ended )
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.

Beberapa contoh pertanyaan terbuka :
·         Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan Anda ?
·         Apa tujuan terpenting departemen Anda ?
·         Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?
·         Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?
·         Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?
2.    Pertanyaan Tertutup ( Close – Ended )
Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.  Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Beberapa contoh pertanyaan tertutup :
·         Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?
·         Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?
Struktur-struktur pertanyaan :
a.    Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.
Contohnya
·         Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?
·         Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data perusahaan ?
·         Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ?
·         Umumnya, bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingya akses internet ?

b.    Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh :
·         Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru?
·         Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?
·         Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?
·         Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?

c.    Struktur Berbentuk Wajik
Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Contoh :
·         Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang Anda gunakan.
·         Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini.
·         Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster.
·         Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini.
·         Apakah “cookies” merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs ? 

Kelebihan teknik wawancara :
1.    Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2.    Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan - pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3.    Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4.    Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara :
1.    Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2.    Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3.    Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4.    Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

JOINT APPLICATION DESIGN (JAD)
Pendekatan altrenatif untuk mewawancarai pengguna satu demi satu disebut JAD, yang dikembangkan oleh IBM. Latar belakang digunakannya JAD adalah untuk :
-       menyingkat waktu (sekaligus biaya) yang diperlukan dalam wawancara
-       meningkatkan mutu hasil informasi yang diperoleh
-       menciptakan identifikasi lebih banyak pengguna dengan sistem informasi baru sebagai hasil proses-proses yang partisipatif.  

JAD memerlukan beberapa keahlian khusus dari penganalisis serta kemampuan dan komitmen penuh dari pihak organisasi dan pengguna yang menggunakan pendekatan ini. Dalam situasi-situasi tertentu, JAD dapat menjadi sangat efektif dan dapat dianggap sebagai alternatif untuk beberapa metode tradisional yang digunakan untuk menganalisis sistem.

Sesi JAD terdiri dari berbagai partisipan :
·         Penganalisis
Sedikitnya satu penganalisis harus ada, namun biasanya penganalisis berperan pasif, tidak seperti wawancara tradisonal dimana penganalis mengontrol interkasi.
·         Pengguna
Delapan sampai dua belas pengguna dapat dipilih dari berbagai tingkatan agar berpartisipasi dalam sesi JAD. Cobalah memilih pengguna di atas level bagaian administrasi yang dapat menyatakan informasi apa yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka serta apa yang mereka harapkan dari sistem yang baru.
·         Pihak eksekutif
Pemimpin sesi tidak harus seorang ahli dalam menganalisis dan mendesain sistem, melainkan seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang mengagumkan untuk memfasilitasi interaksi secara tepat. Pertimbangkan seorang anggota departemen pelatihan yang bertindak sebagai pemimpin sesi.
·         Pengamat
Sesi JAD harus pula mencakup satu atau dua pengamat yang dapat berupa penganalisis atau ahli-ahli teknik dari area fungsional lainnya agar dapat memberi penjelasan teknis dan saran-saran kepada kelompok selama sesi berlangsung.
·         Notulen
Seorang notulen atau penulis dari departemen SI dapat menyertai sesisesi JAD dan bertugas menulis segala sesuatu yang dilakukan. Pastikan bahwa penulis tersebut menerbitkan rekaman hasil-hasil JAD segera sesudah kelompok mengadakan pertemuan. Pertimbangkan memilih penulis kedua dari departemen pengguna.
 
Kondisi-kondisi yang mendukung penggunaan JAD
Berikut ini sejumlah kondisi yang membantu Anda memutuskan menggunakan JAD. Pertimbangkan untuk menggunakan JAD bila :
1.    Kelompok pengguna gelisah dan menginginkan sesuatu yang baru, bukan solusi standar untuk suatu masalah khusus.
2.    Budaya organisasi mendukung perilaku penyelesaian masalah bersama antar pegawai dari level yang berbeda-beda.
3.    Penganalisis memprediksi bahwa jumlah ide-ide yang dapat dihasilkan melalui wawancara empat-mata tidak sebanyak ide yang dihasilkan dari perluasan pengamatan kelompok.
4.    Workflow organisasi memungkinkan ketiadaan personil kunci selama waktu dua sampai empat hari.
Kelebihan penggunaan JAD untuk menjalankan wawancara tradisional :
1.    Menghemat waktu wawancara tradisional empat-mata.
2.    Memungkinkan perkembangan yang cepat.  Pada wawancara pengguna tidak dapat dijalankan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan, perkembangan bisa berlanjut jauh lebih cepat.
3.    Kemungkinan pengembangan kepemilikan sistem informasi. Sebagai penganalisis, kita selalu berusaha melibatkan pengguna dan mendorong pengguna mengambil lebih dulu kepemilikan sistem yang kita rancang.
4.    Pengembangan desain yang kreatif.

Kekurangan JAD :
1.    JAD membutuhkan komitmen waktu sepenuhnya dari 18 sampai 20 partisipan.
2.    Jika persiapan setiap sesi JAD tidak cukup memadai, atau bila laporan tindak lanjut serta dokumentasi untuk spesifikasi-spesifikasi tertentu tidak lengkap. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan desain menjadi kurang begitu memuaskan.
3.    Keahlian-keahlian organisasi dan budaya organisasi yang diperlukan tidak cukup dapat dikembangkan sehingga memungkinkan upaya-upaya bersama yang lebih produktif dalam menyusun JAD. 

 B.   Obsevasi
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh  pandanganpandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Untuk mengamati perilaku para pembuat keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat keputusan bisa diamati dan diterjemahkan.
Unsur-unsur ini meliputi :
1.    Lokasi kantor.
2.    Penempatan meja pembuat keputusan.
3.    Alat tulis kantor.
4.    Properti seperti komputer dan kalkulator.
5.    Jurnal dagang dan koran.
6.    Pencahayaan dan warna.
7.    Cara berpakaian oleh pembuat keputusan

Kelebihan teknik observasi :
1.    Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
2.    Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
3.    Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.

Kekurangan teknik observasi :
1.    Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
2.    Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
3.    Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
4.    Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

 C.   DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
Suatu daftar yang  berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih. Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang di dalam organisasi terpisah saling berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat proyek sistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan sebelum merekomendasikan alternatif lainnya.
Kelebihan teknik kuesioner :
1.    Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
2.    Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3.    Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
4.    Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.

Kekurangan teknik kuesioner :
1.    Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2.    Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3.    Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel.
4.    Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.

Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas ( Free Format ) dan Format Pasti ( Fixed Format ). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya.

·         Kuesioner Format Bebas
Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden di tempat yang sudah disediakan.
·         Kuesioner Format Pasti Kuesioner
tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.

                              1.    Check-off Questions
Jenis dari pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
                              2.    Yes/NO Questions
Jenis dari pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab “Ya” atau “Tidak”.
                              3.    Opinion/choice Questions
Jenis dari pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.