2.1. Alasan melakukan pengembangan system
Pengembangan sistem dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Perlunya Pengembangan Sistem :
·
Adanya
permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama
Permasalahan
yang timbul dapat berupa :
- Ketidakberesan
- Pertumbuhan
Organisasi
·
Untuk
meraih kesempatan (opportunities)
Teknologi
informasi telah berkembang dengan cepatnya
·
Adanya
instruksi-instruksi (directives)
2.2. Prinsip pengembangan system
•
Sistem
yang dikembangkan adalah unutk manajemen
•
Sistem
yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Investasi
modal harus mempertimbangkan 2 hal :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
b. Investasi yang terbaik harus bernilai
•
Sistem
yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Tahapan
kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
•
Proses
pengembangan sistem tidak harus urut
•
Jangan
takut membatalkan proyek
•
Dokumentasi
harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system
2.1. Tahapan dalam pengembangan system
Tahapan
utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari :
1. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
Perencanaan
sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan
dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk
mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan
sistem dapat terdiri :
1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2
tahun
2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai
dengan 5 tahun
Perencanaan
sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat
juga dilakukan oleh departemen sistem.
Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3
proses utama yaitu sbb :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh
staf perencana sistem
2. Menentukan proyek - proyek sistem yang akan dikembangkan
dan dilakukan oleh komite pengarah.
3. Mendefinisikan proyek - proyek sistem dikembangkan dan
dilakukan oleh analis sistem.
Adapun
tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah :
1. Merencanakan
proyek-proyek sistem
·
Mengkaji
tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan
·
Mengidentifikasikan
proyek-proyek system
·
Menetapkan
sasaran proyek-proyek system
·
Menetapkan
kendala proyak-proyek system
·
Menentukan
proyek-proyek sistem prioritas
·
Membuat
laporan perencanaan system
·
meminta
persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan
·
Menunjuk
team analis
·
Mengumumkan
proyek pengembangan system
3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan
·
Melakukan
studi kelayakan
·
Menilai
kelayakan proyek system
·
Membuat
usulan proyek system
·
Meminta
persetujuan manajemen.
2. Analisis
Sistem (System Analysis)
Analisis
Sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan -hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
Tahap
analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah
di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang
dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di
tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya
lebih terinci.
Didalam
tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
·
Mengindentifikasikan
penyebab masalah
·
Mengidentifikasikan
titik keputusan
·
Mengidentifikasikan
personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
·
Menentukan
jenis penelitian
·
Merencanakan
jadual penelitian
·
Mengatur
jadual wawancara
·
Mengatur
jadual observasi
·
Mengatur
jadual pengambilan sampel
·
Membuat
penugasan penelitian
·
Membuat
agenda wawancara
·
Mengumpulkan
hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
·
Menganalisis
kelemahan Sistem
·
Menganalisis
kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
Tujuan :
·
Pelaporan
bahwa analisis telah selesai dilakukan
· Meluruskan
kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh
analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
· Meminta
pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak
manajemen
·
Meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.
3. Perancangan
Sistem (Systems Design)
Setelah
tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi
analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini
disebut dengan perancangan sistem .
Perancangan
Sistem dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan
logikal/perancangan sec.makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara
phisik.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini
:
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam
satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama
yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli
teknik lainnya yang terlibat.
4. Seleksi
Sistem (System Selection)
Tahap
seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat
lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi
yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah
dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah
pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara
pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi
untuk menyeleksi sistem.
Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :
1) Memilih penyedia
teknologi.
Kebutuhan
dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb :
a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
2) Meminta proposal dari penjual
Jika
terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi
kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka
pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang
dipilih.
3) Menyaring penjual
Tidak
semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang
memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat
adalah proposal yang tidak sesuai.
4) Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal
yang telah lolos saringan lebih lanjut
perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan
penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu
kriteria evaluasi yang akan dilakukan.
5. Implementasi
dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)
Setelah
dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan
dipilih. Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi
sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap
ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket
perangkat lunak aplikasi.
Siklus hidup pengembangan system dengan langkah langkah utama adalah sebagai berikut :
Siklus hidup pengembangan system dengan langkah langkah utama adalah sebagai berikut :
Tahap
implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1) Menerapkan rencana implementasi
Rencana
Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana
implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi
perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga
berfungsi sebagai pengendalian terhadap
biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam
rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai
pengendalian terhadap waktu
implementasi.
2) Melakukan kegiatan implementasi
-
Pemilihan
dan pelatihan personil
- Pemilihan
tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
-
Pemrograman
dan pengetesan program
-
Pengetesan
sistem
-
Konversi
system
3) Tindak lanjut implementasi
Analis
sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru
diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan
sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan
sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi
pada pengetesan ini dilakukan dengan
menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan
user.
2.4. Pendekatan
pengembangan system
Terdapat
beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :
•
Dipandang
dari metodologi yang digunakan :
Pendekatan
Klasik (Classical Approach)
Pendekatan
Terstruktur (Structured Approach)
•
Dipandang
dari sasaran yang dicapai :
Pendekatan
Sepotong (Piecerneal Approach)
Pendekatan
Sistem (Systems Approach)
•
Dipandang
dari cara menentukan kebutuhan dari sistem :
Pendekatan
Bawah Naik (Bottom Up Approach)
Pendekatan
Atas Turun
•
Dipandang
dari Cara Mengembangkannya :
Pendekatan
Sistem Menyeluruh
Pendekatan
Moduler
•
Dipandang
dari Teknologi yang digunakan :
Pendekatan
Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah)
2.5. Metodologi
pengembangan sistem
Metodologi
adalah Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan,
seni atau disiplin lainnya.
Metode
adalah Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi
pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:
•
Penulis
Buku
•
Peneliti
•
Konsultan
•
System
House
•
Pabrik
Software
Metodologi
Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan :
1.
Functional
Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
HIPO
(Hierarchy Input Process Output),
SR (Stepwise Refinement),
ISR
(Iterative Stepwise Refinement),
Information
Hiding
2.
Data
Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Data
Flow Oriented Methodologies : SADT, Composite Design, SSAD
Data
Structure Oriented Methodologies : JSD, W/O
3.
Prescriptive
Methodologies
ISDOS,
PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM
2.6. Alat
dan teknik pengembangan sistem
Dapat
berupa :
1. Grafik
HIPO,
DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Teknik
yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
•
Teknik
Manajemen Proyek : CPM, PERT
•
Teknik
Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
•
Teknik
Analisis Biaya
•
Teknik
Menjalankan Rapat
•
Teknik
Inspeksi