Thursday, 21 May 2015

Membuat Jaringan Peer to Peer


salam 34 sobat. senang bisa menyapa di blog ini, semoga para sobat kalian sehat selalu, di kesempatan ini saya ingin membagikan tutorial membuat jaringan peer to peer, semoga ber manfaat,


Alat atau bahan - bahan yang dibutuhkan :
Ø  cable UTP
Ø  RJ-45 connector
Ø  Crimping Tool
Ø  Lan Tester
Proses pembuatan  sebagai berikut :
crossover2
Urutan pemasangan :  Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :


Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat


Langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45 :
  • Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau alat pengupas kabel khusus.
  • Pisahkan empat lilitan kabel UTP menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong
  • Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.
  • Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor.
  • Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.
  • Lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua bagian kabel sudah terpasang dengan benar.
Setelah pembuatan kabel crossover selesai silahkan hubungkan ke kedua komputer, lalu setting masing-masing IP komputer dengan cara :
  1. Buka network connection (dari windows explorer klik kanan My Network Places -> Properties).
  2. Klik kanan Local Area Connection, lalu pilih Properties -> Double klik Internet Protocol (TCP/IP).

IP Address komputer 1 : 192.168.0.11 – Subnet Mask 255.255.255.0
IP Address komputer 2 : 192.168.0.22 – Subnet Mask 255.255.255.0
  1. Anda dapat melakukan ping terhadap komputer 2 melalui komputer 1 di DOS lewat Start -> Run -> ketik cmd -> lalu ketik ping 192.168.0.22
  2. Jika komputer 2 ingin melakukan ping komputer 1 caranya sama tinggal ganti dengan IP address komputer 1
  3. Ping ini fungsinya untuk mengetahui berhasil tidaknya transfer data dari jaringan peer to peer yang telah kita buat tadi.
  4. Selain ping komputer 1 bisa membuka komputer 2 secara langsung di address bar windows explorer dengan mengetikan \\192.168.0.22 begitupun sebaliknya.

Monday, 18 May 2015

Instalasi linux debian 7


salam sejahtera sobat-sobat yang saya cintai, di kesempatan ini saya akan membagikan ilmu saya yang saya dapatkan di sekolah SMK NASIONAL KOTA CIREBON yaitu tentang tutorial instalasi linux debian 7. semoga bermanfaat bagi sobat-sobat semua...
amieeeen...
  •   Pertama, atur BIOS agar booting pertama melalui CD atau USB, sesuaikan dengan jenis media instalasi yang dipilih.
  •   Pilih “Install” untuk memulai instalasi Linux Debian 7
  •   Pilih bahasa yang ingin digunakan untuk instalasi Debian 7 ini.
  •  Selanjutnya pilih negara lokasi kita instal Debian 7, ini untuk memudahkan pengaturan waktu (jam, hari dan tanggal) serta agar pada saat setting repositori, kita bisa memilih lokasi terdekat. Karena di Indonesia, otomatis akan memilih Indonesia. Karena Indonesia tidak ada di list, kita pilih “Other”, kemudian pilih “Asia”, dan pilih “Indonesia”.
  •  Untuk setting locale, pilih “United States”.
  •  Untuk pengaturan keymap keyboard, pilih “American Keyboard” agar prosesnya lebih cepat saja
  • Selanjutnya memasuki proses pengaturan networking. Jika jaringan  menggunakan DHCP Server, maka bisa skip langsung ke pengaturan hostname. Jika tidak menggunakan DHCP Server, wajib menyetting manual alamat IP, netmask, gateway & DNS servernya.
  • Pilih “Configure network manually” untuk memulai setting networking di mesin Debian 7 ini.
  • Pada kolom IP Address, masukkan alamat IP yang akan di gunakan.
  •  Untuk kolom Netmask, masukkan netmask jaringan anda. Jika tidak tahu atau ragu, silahkan tanyakan ke admin jaringan. Disini biasanya mengguankan netmask 255.255.255.0.
  •  Isi gateway jaringan.
  •  Kemudian masukkan DNS Server yang ingin dipakai. kita bisa menggunakan local DNS server, atau external DNS server seperti Google Public DNS & OpenDNS.
  •  Hostname bisa dibilang semacam label, yang digunakan untuk menamai server/pc.
  •   Jika mesin Debian 7 ini kita gunakan untuk server online, kita bisa memasukkan nama domain agar bisa diakses. Tetapi jika server berada di intranet (jaringan lokal), kita bisa memasukkan nama sembarang.
  •   Selanjutnya silahkan masukkan password untuk root (administrator). Gunakan password yang kuat & tidak mudah ditebak.
  •  Masukkan ulang password untuk root yang sebelumnya di masukkan.
  • Selanjutnya adalah membuat user biasa, agar pada saat kita bekerja di mesin ini, tidak selalu login sebagai root (administrator). Root hanya digunakan pada momen-momen tertentu saja, semisal instal software, melakukan konfigurasi, dll. Dengan bekerja sebagai user biasa, mesin Debian 7 kita akan lebih aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Masukkan nama lengkap user yang akan memakai mesin Debian 7 ini.
  • Kemudian masukkan username yang diinginkan untuk user baru.
  • Dan masukkan password untuk user baru ini.
  •   Selanjutnya pilih zona waktu sesuai wilayah. Karena kita di jawa (WIB/Waktu Indonesia Bagian Barat), maka  pilih “Western (Sumatera, Jakarta, Java, West and Central Kalimantan)”.
  •   Langkah selanjutnya adalah membuat partisi pada hardisk. Pada pilihan “Partitioning method”, pilih “Guided – Use entire disk”. Pada pilihan ini disk akan diformat, seluruh isi disk akan dihapus, dan secara otomatis akan dibuatkan partisi.
  • kita bisa memilih “Guided – Use entire disk and set up LVM” jika ingin menggunakan Logical Volume Manager (LVM) agar nantinya bisa di resize partisinya. Atau “Guided – Use entire disk and set up encrypted LVM” jika ingin menggunakan partisi LVM yang di enkripsi untuk menambah keamanan data. Atau jika kita pengguna tingkat lanjut, bisa memilih “Manual” agar bisa mengatur partisi sesuai keinginan.
  • Pilih disk yang ingin anda gunakan untuk sistem Debian 7.
  • Pada pilihan skema partisi, silahkan pilih “All files in one partition”. Jika kita ingin memisahkan folder /home pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home partition”.Atau jika anda ingin menambah keamanan sistem, bisa memisahkan folder /home, /usr, /var dan /tmp pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate /home, /usr, /var and /tmp partitions”. Jika anda adalah pengguna baru di sistem Linux, saya sarankan pilih opsi pertama saja.
  •  Review skema partisi yang kita pilih sebelumnya. Jika sudah ok, pilih “Finish partitioning and write changes to disk”. Jika perlu merubah, pilih “Undo changes to partitions” dan pilih kembali skema partisi yang diinginkan.
  • Konfirmasi skema partisi dengan pilih Yes dan enter. Ingat, pada langkah ini tidak bisa dibatalkan.
  •   Selanjutnya kita melakukan konfigurasi package manager agar menggunakan repository server terdekat dengan mesin Debian 7 kita. Semakin dekat, maka semakin cepat proses update, upgrade atau install software. Pilih “Yes” untuk memulai.
  •  Karena lokasi mesin Debian 7 saya di jawa, maka kita  pilih mirror “Indonesia”.
  •  Silahkan pilih salah satu mirror server yang ingin kita gunakan.
  • Jika mesin Debian 7 kita mengharuskan menggunakan proxy server untuk terkoneksi ke Internet, silahkan masukkan alamat IP proxy server tersebut, port, username & passwordnya. Jika tidak menggunakan proxy server, kosongkan saja, dan pilih “Continue”.
  •  Pada pilihan instalasi GRUB Loader, pilih “Yes”.
  • Proses instalasi Linux Debian 7 (Wheezy) selesai. Pilih “Continue” untuk merestart mesin Debian 7 ini. Jangan lupa untuk mengeluarkan CD/mencabut USB installer, agar bisa booting via hardisk.
  • langkah terakhir adalah login ke mesin Debian 7 yang baru anda instal, dan masukan perintah:
  •  apt-get update && apt-get upgrade
  •  Perintah ini untuk mendapatkan update terbaru, baik security maupun software.